THE REAL NEWS ONE - Bekasi, 4 Mei 2025 --Kepedulian sosial Komando Resor Militer 051/Wijayakarta atau Korem 051/WKT yang meliputi wilayah kerja luas di Kodam Jaya, patut diapresiasi. Di bawah Komandan Korem Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso SE MM, prajurit TNI yang tersebar di Kodim-Kodim di wilayah Jabodetabek ini, diajak selalu peduli kepada masyarakat.
Di dalam setiap dada prajurit, selalu saya tekankan motto “Berguna dan Bermanfaat Untuk Masyarakat. Motto ini tidak lepas dari sejarah TNI, yang lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tegas Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso kepada wartawan di Makorem 051/Wijayakarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa-Barat, Sabtu (3/5/2025).
Motto itu pula yang tertulis besar di markas Korem 051/Wijayakarta. Ada 5 wilayah Kodim yang masuk wilayah Korem ini, terdiri Kodim 0504/Jakarta Selatan, Kodim 0505/Jakarta Timur, Kodim 0507/Kota Bekasi, Kodim 0508/Depok, dan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi.
Ketahanan Pangan,
Nugroho Imam Santoso mengemukakan, Korem 051/WKT memiliki program-program unggulan, yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya mendukung program ketahanan pangan. Dalam hal ini, untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo, TNI hadir bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.
“Kami ikut bertanggungjawab untuk menyukseskan program ketahanan pangan itu. Soal pangan ini sangat urgen, sehingga harus diutamakan,” ujar Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso yang kini sedang menempuh pendidikan di S3 Ilmu Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini. Komandan Korem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso SE MM.
Seperti yang dilakukan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, guna mendukung ketahanan pangan, melaksanakan tiga program. Yakni menaikkan indeks tanam masyarakat, pompanisasi, dan penyerapan gabah petani yang bekerjasama dengan Bulog. Jelasnya, saat ini para petani yang memiliki sawah-sawah di Kabupaten Bekasi masih 2-3 kali tanam dalam masa tanam selama setahun.
Kendalanya, saat musim kemarau tiba, kesulitan air untuk irigasi. Untuk itulah, dengan program pompanisasi ini, musim tanam yang tadinya 2 kali bisa menjadi 3 kali, dan yang tadinya 3 kali kini bisa menjadi 4 kali.
Kemudian setelah panen, prajurit TNI membantu petani agar gabahnya terserap ke Bulog, dengan harga jual minimal Rp 6.500,-. Sebelumnya, petani menjual dengan harga di bawah itu. Dengan Bulog ikut membeli harga gabah petani, maka stok pangan terpenuhi.
Mengatasi Sampah
Program unggulan lainnya yang dilakukan, yakni mengatasi sampah yang merupakan masalah umum di berbagai tempat di Indonesia. Di wilayah Kodim 0508/Depok, prajurit TNI hadir ikut membantu mengatasi hal itu.
Untuk diketahui, potensi timbunan sampah di Depok per harinya 1200-1300 ton. Dalam hal ini, prajurit Kodim 0508/Depok yang bekerjasama dengan akademis, praktisi dan dinas terkat di Kabupaten Bekasi, ikut membantu mengatasinya.
Mengingat metode open dumping atau menimbun sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) kini tidak diperbolehkan, maka sampah diproses secara “Green Ecology” atau ekologi hijau. Yakni sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik diproses menjadi biogas, yang menghasilkan gas metan. Gas metan inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk memproses sampah anorganik, sehingga zero sampah.
Inovasi yang dilakukan Kodim 0508/Depok itu, menarik, karena tidak mengunakan bahan bakar minyak untuk memproses sampah. Namun memanfaatkan gas metan, yang dihasilkan dari bio gas sehingga efektif dan efisien.
Brigjen Nugroho Imam Santoso yang memimpin Korem 051/WKT sejak 31 Januari 2025 ini lebih jauh mengemukakan, program unggulan lainnya yakni karya bakti di seluruh Kodim berupa renovasi panti asuhan dan pendampingan akta kelahiran.
Seperti yang dilakukan di Panti Asuhan As-Syoghiri, yang terletak di Kampung Mede, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Di panti asuhan itu, terdapat puluhan anak-anak yatim dan dhuafa hidup dalam keterbatasan. Mereka tinggal dalam kamar-kamar sempit dan bangunan yang mulai rapuh, dan tidur berdesakan di atas balai dan kasur yang telah usang. Pun mereka belajar dengan pencahayaan dan bermain di halaman panti asuhan yang seadanya tanpa fasilitas layak.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, yang menerima arahan langsung dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, untuk menggalakkan kegiatan karya bakti yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dari arahan tersebut, lahirlah gagasan menyeluruh: tidak hanya merehabilitasi bangunan panti yang rusak, tetapi juga memastikan hak-hak sipil dasar anak-anak dan warga di wilayah Korem 051/WKT terpenuhi melalui pendampingan pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak Panti Asuhan dan masyarakat umum.
Selama ini, diakui Brigjen Nugroho Imam Santoso, banyak anak penghuni panti yang tidak memiliki akta kelahiran, karena saat masuk itu tidak memiliki dokumen lengkap. Pihak panti juga mengalami kesulitan saat mengurus ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.(Disdukcapil).
Akhirnya dengan dibantu TNI yang bekerjasama dengan Kantor Disdukcapil di wilayah Jabodetabek, dan tetap mematuhi regulasi yang ada, pengurusan akta kelahiran bagi anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki akte kalahiran, dapat teratasi.
“Berdasarkan catatan, ada 193 anak yang mendapatkan akta kelahiran. Terperinci dari wilayah Kodim Jakarta selatan ada 49, Jakarta Timur (36), Nota Bekasi (54), Kota Depok (18) dan Kabupaten Bekasi (36),” ujar pria kelahiran Klaten, 26 januari 1975, alumnus Akademi Militer tahun 1996 dari kecabangan Infanteri dan Kopassus ini.
Kini, berkat karya bakti TNI khususnya oleh Korem 051/Wijayakarta, panti asuhan itu sudah layak huni dan layak untuk belajar anak-anak. Dan anak-anak penguni panti pun semuanya sudah memiliki akta kelahiran sebagai bukti identitas kependudukan yang sah.
Kiprah karya bakti TNI di wilayah teritorial Korem 051/WKT, lanjut Brigjen Nugroho Imam Santoso, ditunjukkan juga saat ikut membantu mengatasi banjir di Bekasi awal maret lalu. Melalui karya bakti TNI, para prajurit bergerak cepat sehingga dalam tiga hari berhasil membangun jembatan Bailey atau jembatan rangka baja portabel yang mudah dipasang dan dipindahkan.
Kehadiran TNI di berbagai hal yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat itu, membuktikan bahwa mereka tak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga menjadi pelindung dan pengayom masyarakat yang paling lemah sekalipun.
(Penrem 051)
**RN