Oleh kang oby kresna.
Real news one - Dalam upaya "meneguhkan komitmen partisipasi aktif masyarakat" untuk Majalengka Langkung SAE, ICMI Orda Majalengka menggelar Rakorda dengan peserta 150 orang. Namun, di balik acara yang tampak "sempurna" ini, terselip pernyataan Ketua ICMI Dr. H. Diding Bajuri yang melarang media lokal mel coverage acara, kecuali media mainstream. Apakah ini cara ICMI "meningkatkan kapasitas organisasi" dengan mengabaikan media lokal ?
ICMI mengklaim ingin menjadi "mitra sanding pemerintah daerah" dan "mengimbangi pemerintahan" dengan program-program strategis. Tapi, bagaimana dengan kontribusi ICMI terhadap media lokal yang telah berjuang menyebarkan berita daerah ? Apakah ICMI hanya ingin "mengisi ruang-ruang yang tidak tercover pemerintah" dengan cara mengontrol narasi ?
Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan, mengapresiasi kontribusi ICMI, tapi pertanyaannya: apakah ICMI benar-benar mendengar suara rakyat ? Rakorda ini harus menghasilkan rekomendasi dan program kerja konkret, bukan hanya "pamer" intelektualitas.
ICMI, buktikan komitmenmu untuk Majalengka Langkung SAE dengan membuka ruang bagi media lokal, bukan malah mengabaikannya !
Oleh kang oby kresna
Editor : tim Redaksi RNO.


