Majalengka, THE REAL NEWS ONE--- Anggota Komisi XII DPR-RI Ir H Ateng Sutisna akan mendorong DPRD dan Bupati supaya tenaga kerja lokal lebih diutamakan ketimbang karyawan luar Majalengka.
Hal itu diungkapkan H Ateng Sutisna sesaat setelah reses digelar di sekretariat Yayasan Pancar Kalijati Nusantara, Desa Karamat, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis 16 Oktober 2025.
"Saya akan bicara dengan anggota DPRD Majalengka maupun dengan Pak Bupati untuk bagaimana bisa mendorong tenaga kerja kita diprioritaskan. Syukur-syukur bisa mencapai diangka 80-90% tenaga kerja lokal," ujarnya.
Percaloan Masih saja Terjadi
Di tengah persaingan ketat dalam mendapatkan pekerjaan, praktik percaloan masih menjadi kendala bagi para pencari kerja di Kabupaten Majalengka.
Pungutan liar (pungli) dalam rekrutmen tenaga kerja di perusahaan masih marak terjadi di wilayah ini.
Kasus ini menyeruak saat para calon tenaga kerja yang hadir dalam reses ikut bersuara.
Dalam sesi tanya jawab itu, politisi PKS ini meminta supaya praktik-praktik yang melanggar hukum tersebut segera dihentikan.
"Saya meminta dan berharap agar praktik percaloan di Kabupaten Majalengka ini segera diakhiri," ucapnya tegas.
Dikatakannya, siapapun boleh untuk membantu para calon karyawan pabrik, namun dengan cara-cara yang positif.
"Boleh saja menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan tapi dengan cara yang positif, berikan dulu pelatihan," imbuhnya.
Kemudian, sambung dia, mereka dibimbing dan dibina baik itu mentalnya maupun pengetahuannya.
"Sehingga cocok untuk kepentingan perusahaan, baru salurkan ke perusahaan," ucapnya lagi.
Jika berbagai pelatihan dilakukan sebelum menyalurkan tenaga kerja, Ateng meyakini bahwa hal tersebut bakal berdampak positif bagi karyawan maupun perusahaan.
"Jangan bertindak premanisme dalam merekrut calon tenaga kerja," pungkasnya.
