Majalengka, THE REAL NEWS ONE--- Untuk mencegah terjadinya keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akan memastikan bahwa makanan tersebut tidak basi.
Karena menurut Kadisdik, H Rd Umar Ma'ruf, keracunan makanan bukan hanya timbul dari adanya pestisida atau yang lainnya. Namun bisa saja karena makanan tersebut sudah basi.
Kasus makanan karena terindikasi basi sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
"Makanan basi ketika dikonsumsi oleh orang yang sensitif, bisa langsung menyebabkan pusing, mual, dan muntah-muntah,” ucap Umar, Jumat, (3/10/25).
Untuk memastikan hal itu tidak terjadi, Disdik Majalengka bakal meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) supaya menyiapkan beberapa omprengan sebagai sampel.
Nantinya, sample tersebut akan diperiksa oleh satgas atau guru pada sekolah yang telah dikirim makanan dari SPPG.
Jika setelah dicek satgas makanan tersebut basi, maka nantinya makanan tersebut akan dikembalikan lagi.
”Saya akan meminta SPPG untuk menyediakan tiga omprengan ke sekolah, khusus untuk diperiksa, dengan cara mencium aromanya, melihat kondisi fisiknya, sudah mulai licin misalnya. Jika ditemukan ciri tersebut maka makanan harus dikembalikan," terangnya.
Seperti diketahui, belakangan ini banyak kasus terjadinya keracunan makanan pada program MBG di beberapa daerah terutama di Jawa Barat.
Para siswa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan makanan dari program MBG tersebut.
Atas kejadian itu, semua elemen masyarakat berharap agar insiden tersebut tidak terjadi di Kabupaten Majalengka.(*)


