Majalengka, THE REAL NEWS ONE–-- Pemerintah Kabupaten Majalengka menggelar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di Gedung Yudha, Kamis, (8/5/25).
Dikatakan Kepala Bappedalitbang Majalengka, Yayan Sumantri bahwa maksud dan tujuan proses perencanaan ini untuk keselarasan pembangunan yang berkelanjutan.
“Untuk keselarasan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka yakni Majalengka Langkung Sae," ucap Yayan.
Menurutnya, rangkaian musrenbang ini tidak langsung dibahas di tingkat kabupaten. Namun melalui beberapa tahapan yaitu mulai dari desa dan kecamatan terlebih dahulu.
Sementara, Bupati Majalengka, Drs. H. Eman Suherman mengatakan RPJMD yang disusun harus selaras dengan RPJMD provinsi.
“RPJMD yang kami susun harus selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat," kata Eman.
Ia juga berharap semua program yang telah disusun akan menjadi visi misi pembangunan di Majalengka ke arah sesuai dengan janji politiknya "Langkung Sae".
"Ya harapnya, program-program yang dirancang dari janji politik kami dapat menjadi arah misi pembangunan ke depan,” kata Eman.
Dalam proses perencanaan, Bupati Majalengka tidak menutup pintu bagi masyarakat untuk selalu memberikan masukan serta kritik kepada pemerintah daerah.
“Kami membuka ruang untuk masukan, kritik, bahkan koreksi dari semua elemen masyarakat,” ujarnya.
Di hadapan para awak media, mantan Sekda Majalengka ini juga mengaku heran dengan ketimpangan antara pertumbuhan ekonomi dengan angka kemiskinan yang disebut masih tinggi.
“Pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,33 persen. Tertinggi ketiga di Jawa Barat. Tapi kenapa angka kemiskinan kita tetap tinggi," kata Eman.
Selain itu, ia menilai bahwa kondisi ini menjadi bertentangan antara capaian dengan penurunan angka kemiskinan.
Menurutnya, hal ini menjadi sesuatu yang benar-benar harus ditelusuri kebenarannya.
“Kondisi ini paradoks. Pertumbuhan tinggi pengangguran rendah, tapi kemiskinan tetap tinggi. Ada yang salah. Ini harus kita telusuri,” ujar Eman.
Atas kondisi ini, dikatakan Eman bahwa pihak BPS siap untuk melakukan diskusi untuk mendapatkan penyebab dan mencari solusi supaya diketahui dimana letak kesalahannya.(*)