oleh : Kang oby kresan.
THE REAL NEWS ONE - Masyarakat Kabupaten Majalengka kembali dibuat kecewa dengan kebijakan PLN yang memberatkan. Biaya pemindahan tiang listrik yang mencapai puluhan juta rupiah membuat warga resah. Lebih memprihatinkan, pemasangan tiang listrik seringkali dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada pemilik tanah.
Kasus yang Terjadi:
- Di Desa Cihaur, warga merasakan langsung dampak dari pemasangan tiang listrik yang tidak disertai dengan kompensasi atau pemberitahuan.
- Di wilayah Kareo, rumah warga yang berada di bawah kabel listrik menjadi rawan kecelakaan dan gangguan. Ketika ada pekerja yang melakukan perbaikan genting, warga merasa tersengat listrik saat hujan.
Permasalahan yang Muncul:
- Biaya pemindahan tiang listrik yang tinggi memberatkan masyarakat.
- Pemasangan tiang listrik oleh PLN tanpa pemberitahuan resmi kepada pemilik tanah.
- Tidak ada kontribusi atau kompensasi yang diterima oleh pemilik tanah saat PLN memasang tiang listrik.
Aturan yang Dilanggar oleh PLN majalengka :
- Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
- Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2018 tentang Kompensasi Atas Tanah, Bangunan, dan/atau Tanaman yang Berada di Bawah Ruang Bebas Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Tuntutan Masyarakat:
- PLN harus memberikan ganti rugi atau kompensasi kepada pemilik tanah yang digunakan untuk pemasangan tiang listrik.
- Pemilik tanah berhak mengajukan permohonan pemindahan tiang listrik jika pemasangan tiang listrik dianggap mengganggu kepentingan umum atau merugikan pemilik tanah.
- PLN harus memberikan penjelasan yang memuaskan kepada masyarakat terkait masalah ini.
- Transparansi dan keadilan harus menjadi prioritas utama dalam setiap proses yang melibatkan masyarakat.
Masyarakat Menuntut :
PLN harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh pemasangan tiang listrik. Jangan hanya mengklaim untuk kepentingan umum tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat. Keadilan dan transparansi harus ditegakkan demi kesejahteraan bersama.**REDAKSI RNO
